MANAJEMEN PENDIDIKAN
Manajemen Pendidikan merupakan suatu cabang ilmu yang usianya relatif masih muda sehingga tidaklah aneh apabila banyak yang belum mengenal. Istilah lama yang sering digunakan adalah ‘administrasi’.
Manajemen Pendidikan dalam kamus bahasa Belanda-Indonesia disebutkan bahwa istilah manajemen berasal dari “administratie” yang berarti tata-usaha. Dalam pengertian manajemen tersebut, administrasi menunjuk pada pekerjaan tulis-menulis di kantor.
Pengertian lain dari “manajemen” berasal dari bahasa Inggris “administration” sebagai “the management of executive affairs”. Dengan batasan pengertian seperti ini maka manajemen disinonimkan dengan “management” suatu pengertian dalam lingkup yang lebih luas (Encyclopedia Americana, 1978, p. 171). Dalam pengertian Manajemen Pendidikan ini, manajemen bukan hanya pengaturan yang terkait dengan pekerjaan tulis-menulis, tetapi pengaturan dalam arti luas.
Menurut Tim Pakar Manajemen Universitas Negeri Malang,manajemen sarana prasarana pendidikan adalah “proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien.” (Pakar, 2003: 86). Suharsimi (dalam Hasbullah, 2006: 120)mengatakan bahwa “pada garis besarnya maajemen sarana dan prasaranameliputi lima hal, yaitu (a) penentuan kebutuhan, (b) proses pengadaan, (c) pemakaian, (d) pencatatan atau pengurusan, dan (e) pertanggungjawaban[1]
Pengertian Manajemen Pendidikan Menurut Ahli
Pada waktu ini istilah-istilah yang digunakan dalam menunjuk pekerjaan pelayanan kegiatan adalah manajemen, pengelolaan, pengaturan dan sebagainya, yang didefinisikan oleh berbagai ahli secara bermacam-macam. Beberapa pengertian Manajemen Pendidikan yang kiranya ada manfaatnya disadur maknanya atau hanya dikutip dari sumbernya sebagai berikut.
Menurut Leonard D. White, manajemen adalah segenap proses, biasanya terdapat pada semua kelompok baik usaha negara, pemerintah atau swasta, sipil atau militer secara besar-besaran atau secara kecil-kecilan.
Menurut The Liang Gie, manajemen adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Selanjutnya untuk memperoleh wawasan yang lebih luas, di sini dikutipkan lagi beberapa pendapat mengenai pengertian manajemen dari sumber-sumber lain sebagai berikut :
1. Menurut Sondang Palan Siagian, manajemen adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
2. Menurut Pariata Westra, manajemen adalah segenap rangkaian perbuatan penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Dalam kurikulum 1975 yang disebutkan dalam Buku Pedoman Pelaksanaan Kurikulum IIID, baik untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas, manajemen ialah segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber-sumber (personil maupun materiil) secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur sertamenjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi pada proses pendidikan secara optimal dan berarti. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan,inventarisasi, penghapusan serta penataan[2].
Dalam pengelolaan sarana prasarana pendidikan sehingga dalamkondisi siap pakai, diperlukan petugas khusus yang menanganinya. Hal inidimaksudkan untuk membantu guru dalam mempersiapkan perlengkapan yangdibutuhkan, utamanya yang berkaitan erat dengan sarana dan prasarana yangmenunjang secara langsung dalam proses pembelajaran[3].
Memilih sarana prasarana bukanlah berupa resep yang lengkap dengan petunjuk-petunjuknya lalu pendidik menerima resep begitu saja. Sarana pembelajaran hendaknya direncanakan, dipilih dan diadakan dengan telitisesuai dengan kebutuhan sehingga penggunanya berjalan dengan wajar.Untuk itu pendidik hendaknya menyesuaikan sarana pembelajaran denganfaktor-faktor yang dihadapi, yaitu tujuan apakah yang hendak dicapai,media apa yang tersedia, pendidik mana yang akan mempergunakanya,dan peserta didik mana yang dihadapi. Faktor lain yahendaknyadipertimbangkan dalam pemilihan sarana pembelajaran adalah kesesuaiandengan ruang dan waktu[4]
[1] Baharuddin dan muh hakim,Menejemen Pendidikan Islam,( Malang : UIN Maliki Press, 2010) hlm 83.
[2] Mujamil Qomar, Menejemen Pendidikan Islam,( Jakarta : Erlangga,2007) hlm 171.
[3] Sulistyorini,Manajemen Pendidikan Islam,(Yogyakarta: Teras, 2009) hlm.119
[4] Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1999) hlm.154
Comments
Post a Comment